Selasa, 10 Agustus 2010

Tetap Santai Saat Memeriksakan Si Putih


Mengapa ia saya sebut si putih, karena pada dasarnya warnanya yang sesungguhnya adalah putih. Namun dengan banyaknya zat-zat makanan yang melewatinya warna sejatinya tak bisa bertahan selamanya.
Si Putih yang sehat berwarna putih bersih tanpa lubang. Namun si putih yang satu ini nampaknya sering kita sepelekan perawatannya. Baru setelah merasa sakit kita tahu bahwa menjaga kesehatannya merupakan langkah yang sangat penting. Ya, si putih, itulah gigi kita.
Sesungguhnya perawatan gigi yang dilakukan secara personal (dengan cara menyikat gigi) tidaklah cukup. Gigi juga memerlukan perawatan secara profesional, terlebih pada gigi sensitif atau gigi yang telah terlanjur mengalami kerusakan, misalnya pada gigi berlubang.
Namun sayangnya, saat sakit gigi menyerang mungkin kebanyakan dari kita akan menghindar untuk pergi ke dokter gigi. Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun kadang memilih sakit gigi karena takut ke dokter gigi.
”Gigi merupakan alat pencernaan yang penting bagi manusia dan perlu dirawat dengan benar. Mengabaikan perawatan gigi karena ketakutan yang sebenarnya tidak perlu terjadi justru dapat berakibat buruk. Sakit gigi bila dibiarkan akan menjadi fenomena gunung es”, ujar drg. Retno, saat dijumpai di tempat prakteknya di Jl. Solo-Jogja Pucangan Kartasura, Jumat (16/2)
Dokter yang juga berpraktek di Puskesmas Kecamatan Kartasura mengungkap bahwa beberapa pasien enggan memeriksakan giginya karena hal-hal sebagai berikut :
1. Merasa malu karena giginya tidak pernah dirawat dan sudah terlanjur rusak parah
2. Takut dengan peralatan yang ada di dokter gigi
3. Pernah melihat/mendengar pengalaman buruk orang lain saat berkunjung ke dokter gigi.
4. Takut merasakan sakit bila mendapat tindakan tertentu (cabut gigi/tambal)
5. Takut mengeluarkan banyak biaya

Salah seorang pasien di tempat praktek dokter gigi berjilbab ini mengatakan bahwa rekomendasi dari saudara/sahabat sangat membantu dalam menciptakan suasana nyaman saat berkunjung ke dokter gigi karena merasa ada jaminan terpercaya.
”Tadinya saya takut periksa tapi setelah adik saya duluan periksa dan setelah dicabut tidak merasa sakit baru saya yakin untuk pergi ke dokter gigi,”ungkap Yanti (28).
Lain halnya dengan Sastika (17) ia memutuskan untuk berani memeriksakan giginya yang berlubang karena takut memikirkan efek buruk yang akan terjadi bila menunda perawatan gigi.
Jika anda masih merasa enggan ke dokter gigi, cobalah beberapa tips berikut untuk mengatasinya:
1. Pilihlah dokter gigi berdasarkan rekomendasi saudara/ teman/kenalan
2. Lawan ketakutan anda dengan memikirkan efek buruk yang akan terjadi bila anda menunda perawatan gigi
3. Mengkonsumsi makanan tinggi protein sebelum pemeriksaan gigi untuk menghilangkan kecemasan berlebihan
4. Mencoba mengatur pernafasan saat merasakan ketegangan
5. Pikirkan segala hal yang positif
6. Mencoba untuk relaks

Untuk anda yang takut merogoh kocek terlalu dalam untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan gigi, cobalah untuk berkunjung di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) karena di tempat ini setiap obat diberikan secara cuma-cuma. Pasien hanya mengeluarkan sedikit uang bila nantinya diperlukan tindakan medis seperti operasi cabut gigi.
Gigi yang sehat akan memancarkan energi positif sehingga si pemiliknya menjadi sangat menarik. Begitu pentingnya gigi bagi manusia sehingga gigi perlu dirawat dengan benar. Jadi jangan takut pergi ke dokter gigi, tetap santai saja memeriksakan si Putih.