Minggu, 30 Oktober 2011

My precious

Saya tahu dia sudah lama sekali, dari sejak ikut sekolah minggu di gereja mungkin, tapi dekat dengan dia belum lama. Sampai menginjak remaja, dari SMP, SMA  kami tak punya hubungan dekat, hanya teman biasa. Kami sering bersama tapi kebersamaan itu sebatas hanya sebagai teman gereja. Sampai suatu ketika satu peristiwa menimpa saya. Saat saya merasa "sendiri", terpuruk, dia hadir, dia menemani. Mulai saat itu kami jadi lebih dekat. Selain itu kami juga terlibat satu pelayanan di gereja.


Masih ingat jelas waktu itu jam 3.30 pagi hampir setiap minggu kami bertugas berangkat ke pasar legi untuk mengambil makanan dan dijual di bazar gereja untuk penggalangan dana. Seingat saya mungkin di moment-moment itu kali pertama saya merasakan perasaan yang berbeda. Ketika kami berboncengan motor, dia memegang tangan saya, dia bilang tangan saya dingin, lalu dia memasukkan ke saku jaketnya sekedar untuk menghangatkan. Mulai dari sana, hingga kini genap hampir 3 tahun kami bersama, lebih dari sahabat.


Menguntai kisah dengannya sebenarnya tak mudah, bukan hanya karena kami kini terpisah jarak. Tapi ada satu rintangan yang belum mampu kami atasi, kami hanya mampu menghindari, bahkan dari awal memulai kisah ini. 

Terlepas dari itu semua, banyak hal yang saya dapatkan dari hubungan kami.
"Bila gunung di depan kita tidak juga berpindah, Tuhan sendiri yang akan memegang tangan kita dan memberi kekuatan untuk mendakinya"


Dia sosok yang sederhana, mandiri, punya tujuan hidup, bertanggung jawab, sangat mengasihi keluarganya, sangat sabar, bahkan begitu sabar. Ketika saya marah, panik, dia mampu menenangkan.. Dia juga lelaki yang bersahabat dan hobi menolong. Banyak hal yang aku kagumi dari sosoknya. Nice guy :)



Foto ini diambil di Semarang waktu perayaan 2 tahuna


Tidak ada komentar:

Posting Komentar